Visualisasi Virus (Hijau) |
Morfologi Virus - Virus memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibanding dengan bakteri. Virus sendiri memiliki ukuran yang sangat renik (25-300 nm) sehingga hanya bia diamati oleh mikroskop elektron.
Struktur tubuh virus berupa partikel yang disebut virion dan terdiri atas asam nukleat (DNA atau RNA) yang terbungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid. Kapsid sendiri tersusun atas banyak sub-unit protein yang disebut kapsomer. Beberapa virus memiliki selubung tebal (envelope) yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, dan logam kelumit. Envelope sendiri memiliki fungsi sebagai pelindung kapsid virus dari antigen inang.
- Virus yang memiliki envelope cenderung lebih resisten atau tahan terhadap sistem imun dari inangnya.
- Sebaliknya, virus tanpa envelope umumnya lebih mudah dihadapi oleh imun inangnya, sehingga virus seperti ini umumnya berada pada tumbuh-tumbuhan.
Struktur Virus; dari kri ke kanan: heliks, iksohedral, bulat, bakteriofage. |
Contoh virus heliks : virus mosaik tembakau (TMV)
Contoh virus iksohedral : Adenovirus
Contoh virus heliks : virus Influenza
Contoh virus heliks : Bakteriofage T4
Reproduksi Virus - Mekanisme perbanyakan virus di dalam sel tergantung pada materi genetik dsn komponen tambahan yang berada di dalam kapsid (ex. enzim-enzim khusus). Replikasi virus sendiri terdiri dari dua cara yaitu,
Klik untuk Memperbesar |
- Siklus Litik disebut juga siklus ganas atau virulen karena mengakibatkan sel inang pecah (lisis) dan mengeluarkan partikel virus yang baru. Tahap : Pelekatan (Adsorpsi) - Injeksi (Penetrasi) - Replikasi - Sintesis - Lisis
- Siklus Lisogenik disebut juga siklus tidak ganas dan avirulen karena infeksi virus dalam sel inang tidak akan mengganggu aktivitas sel. Pada siklus lisogenik, penggandaan virus berlangsung bersamaaan dengan penggandaan sel inangnya.
Selain itu, ada pula reproduksi khusus yang dilakukan oleh virus RNA beramplop (envelope) yang biasa menyerang para hewan. Berikut skema dari replikasi virus tersebut.
Daftar Virus - Jumlah virus yang ada di dunia ini sangat beragam, mulai dari yang berukuran hanya sekitar 25 nm sampai yang berukuran 'raksasa' berukuran 300 nm. Virus sendiri berdasarkan untaiannnya dapat dibagi menjadi:
- DNA beruntai ganda (dsDNA)
- DNA beruntai tunggal (ssDNA)
- RNA berutai ganda (dsRNA)
- RNA beruntai tunggal (ssRNA) ; berperan sebagai mRNA
- ssRNA ; cetaka untuk sintesis mRNA
- ssRNA ; cetakan untuk sintesis DNA
1. Adenovirus -> menginfeksi alat digesti (usus), alat respirasi, konjungtiva, tumor pada manusia.
2. Herpes Simplex Virus -> menginfeksi mulut, alat kelamin manusia, dan tumor rahim pada manusia.
3. Papavovirus -> menyebabkan kutil pada manusia, dan kanker pada hewan.
4. Poliovirus -> menyebabkan penyakit polio
5. Virus rubella -> menyebabkan campak jerman
6. Paramyxovirus Pneumonia Atibical -> menyebabkan penyakit gondong dan campak.
7. Virus Coryza / Rhinovirus -> menyebabkan pilek (flu)
8. Poxivirus -> menyebabkan campak dan cacar
Virus ARN
9. Orthomycovirus -> menyebabkan influenza
10. Hepatitis -> menyebabkan hepatitis
11. Paramyxovirus NCD -> menyebabkan tetelo pada ayam
12. Picornavirus -> menyebabkan infeksi perut, poliomyelitis, dan hepatitis A
13. Rhabdovirus -> menyebabkan rabies
14. Reovirus -> menyebabkan muntah dan diare
15. Retrovirus -> menyebabkan tumor kelenjar susu, leukimia, AIDS, dan sarkoma pada ayam
16. Togo virus (Flavivirus) -> menyebabkan demam berdarah, demam kuning
17. Tobacco Mosaic Virus (TMV) -> menyebabkan penyakit mosaik pada daun tembakau
18. Myxovirus -> menyebabkan influenza
Viroid - Pada tahun 1971, ahli patologi tumbuhan O. T. Diener menemukan partikel RNA infektif yang lebih kecil dari pada virus dan dapat menyebabkan peny akit pada tumbuhan. Ia menamakannya viroid. Viroid menginfeksi tanaman kentang, menyebabkan umbi kentang menggelendong (spindle tuber disease).
Viroid mirip dengan virus, yaitu hanya mampu bereproduksi di dalam sel hidup sebagai partikel RNA. Akan tetapi, viroid berbeda dengan virus dimana setiap partikel RNA berisi RNA tunggal yang spesifik. Sebagai tambahan, viroid tidak mempunyai kapsid ataupun dinding luar.
Prion - Prion merupakan partikel infektif kecil yang berisi protein. Beberapa peneliti percaya bahwa prion berisi protein tanpa asam nukleat, karena prion terlalu kecil untuk menampung asam nukleat dan karena prion tidak dapat dirusak oleh agen pencerna asam nukleat.